Sunday, 17 May 2015

Penderitaan anak yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya


Penderitaan anak yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya

Sungguh memilukan bila mengtahui bahwa ada orang tua yang tega menelantarkan anaknya. Utomo Permono dan Nurindria Sari adalah pasangan suami istri yang melarang anaknya untuk tinggal dirumahnya. Mereka melarang anaknya untuk masuk kedalam rumahnya dengan alasan yang klasik yaitu sikap cara mendidik mereka kepada anak-anak mereka.

Para warga yang tinggal disekitar rumahnya itu pun mengetahui hal ini dan sudah mencoba untuk berbicara sekedar mendiskusikan peristiwa yang terjadi dengan sang ayah namun demikian Utomo Permono tidak menggubrisnya.

Setiap siang hari sang anak laki – laki yang di terlantarkan ini hanya berkeliling dikomplek rumahnya dengan sepeda selama satu bulan ini dan tidur pada malam hari tidak di rumahnya sendiri, namun dipos jaga setempat. Kondisinya sangat memprihatinkan karena diusia anak yang seperti itu harusnya mendapatkan perlakuan baik dan kasih sayang dari orang tua. Namun jangankan kasih sayang dari orang tua, makan pun tak diberikan kepadanya.

Warga yang prihatin melihat anak tersebut pun merasa iba serta secara bergantian memberi makan kepada anak itu agar anak itu tetap bisa hidup. Namun hal itu diperlakukan hanya untuk anak laki lakinya saja, sementara 4 anak perempuan yang di terlantarkan masih diperbolehkan untuk tinggal bersama dengan orang tuanya tetapi dengan kedaan yang memperihantinkan pula.

Sang ayah ini diketahui berprofesi sebagi dosen di suatu universitas swasta. Ia pun di kabarkan menjadi salah satu dosen favorit di kampus serta dekat dengan rektor universitas tersebut. Laporan para tetangga serta perbincangan hangat di media sosial pun akhirnya sampai ke KPAI. Lalu KPAI serta kepolisian setempatpun segera mendatangi kediaman Utomo Permono dan langsung meringkus suami dari Nurindria Sari itu. Sang ayah yang tak terima ditahan dan diringkus oleh KPAI serta kepolisian pun sontak memberontak dan melakukan kekerasan secara verbal terhadap sang anak.

Terlihat dari mimik sang anak bahwa sang anak sangat takut sekali saat dimarahi oleh sang ayah. Polisi juga mencium dari mulut sang ayah tercium bau alkohol yang sangat menyengat. Setelah polisi mengamankan sang ayah dan seorang anaknya, polisi langsung mencoba masuk kedalam rumah untuk berbicara dengan sang ibu. Namun demikian polisi tidak diperboleh masuk oleh sang ibu. Berkali kali polisi meminta sang ibu untuk membukan pintu namun tetap tidak diperbolehkan masuk. Pikir polisi mencurigakan maka akhirnya polisi pun mendobrak pintu rumah itu.

Sungguh mencengangkan kondisi didalam rumah itu, bisa dibilang rumah tersebut beranatakan dan seperti tidak terurus. Sampah plastik dan kotoran dimana mana, letak barang yang tidak beraturan dan ada 2 tmepat tidur besar berada diruang tamu. Namun disamping itu terdapat rak buku yang sangat tertata rapi dan bersih. Sangat janggal di rumah yang kurang terurus itu namun sebuah rakbuku sangat bersih dan rapih bak diurus sampai takada setitikpun.

Kelaurga ini bisa dibilang kerluarga yang mampu dan memiliki 2 buah mobil, mobil bmw dan honda oddysey. Namun anehnya mengapa mereka tega melantarkan anak - anaknya. Padahal dengan kondisi ia mampu dan terlihat ia seorang dosen seharusnya dengan latar belakang orang tua seperti itu pasti anak didikannya sangat baik. Namun sayang berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan. Sang anak dani yang tidak diperboleh tinggal dirumahnya dan diterlantarkan selama sebulan tersebut pada saat diamankan oleh KPAI terlihat wajah yang stres berat dan mengalami tekanan yang san gat mendalam.

Keempat orang anak perempuan juga terlihat sangat ketakutan pada saat KPAI datang untuk menjemput mereka, pada saat tim KPAI mendekat anak tersebut meangis sangat keras dan terlihat sangat ketakutan. Anak anak tersebut juga terlihat takut sekali bila dimarahi oleh sang ayah.

Sang ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sama saja seperti sang ayah, dia tidak mempedulikan sang anak. Saat polisi menggeledah seisi rumah, ternyata diketemukan sisa barang haram narkotika yang sudah di konsumsi. Lalu setelah diketahui seperti itu maka sepasang suami istri ini pun langsung test urine. Ternyata hasilnya positif, mereka positif telah mengkonsumsi barang haram tersebut. Sang isteri pun mengaku sudah lama mereka mengkonsumsi barang haram tersebut. Jadi sementara sampai disini bisa dikatakan mungkin mereka menelantarkan anaknya pun atas pengaruh dari barang haram tersebut. Mungkin pula ini salah satu alasan mengapa pasangan suami istri ini melentarkan sang anak kandung.

Jadi dengan demikian bahwa kedua orang tua tersebut menggunakan narkotika sehingga mereka melakukan tindakan tersebut Serta sumber yang disebabkan  karena menggunakan barang terlarang tersebut. Maka dari itu sebagi orang tua juga harus dapat mengusai hawa nafsu  agar tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan diri kita dan kelaurga, apalagi anak yang menjadi korbannya. Seperti menalantarkan anak, mengabaikannya. Karena kodrat dari orang tua adalah mendidik anak menjadi anak yang soleh dan solehan sesuai dengan ajaran agama, bukannya menelatarkan dengan berbagai macam alasan yang tidak sepatutnya dilakukan sebab anak itu adalah titipan dari tuhan janganlah mebuat mereka menderita.

Daftar Pustaka                         
http://news.detik.com/read/2015/05/15/081413/2915202/10/1/7-fakta-di-balik-drama-pilu-anak-ditelantarkan-orang-tua-kandung-di-cibubur#bigpic