1. Pengertian Manajemen
A. James AF Stoner
Menurut James AF
Stoner, manajemen dapat dikatakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian
dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi
dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.
http://smartitmanagement.blogspot.co.id/2008/10/definition-of-management.html
B. Peter E. Drucker
Berbeda pengertian
manajemen dengan James AF S, manajemen enurut Peter E D yaitu didefinisikan
sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh suatu individu atau lebih individu
untuk mengkoordinasiakan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil –hasil
yang tak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Terlihat berbeda
namun sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan dengan bersama
sama.
2. Fungsi Manajemen
A. POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
- Planning
Planning adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja dalam sebuah organisasi.
Perencanaan merupakan proses yang penting dari segala bentuk fungsi Manajemen,
karena tanpa adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan dapat
berjalan.
2. Organizing
Organizing
adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya
tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan
organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang
memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Setiap tujuan
disebuah organisasi pasti ingin dicapai, dan untuk meraih hal tersebut, pengorganisasian
sangat berperan penting. Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian biasanya
disusun dalam bentuk badan organisasi atau struktur organisasi, setelah itu
baru dipecah menjadi beberapa jabatan.
3. Actuating
Actuating
adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan
organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan
organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia
organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau
impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
4. Controlling
Pengawasan (
Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan diwujudkan,
menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambil tindakan korektif,
sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mngkin dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Agar pekerjaan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dibutuhkan pengontrolan
yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi dan audit. Tujuan
utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan manajemen
yang dinamis dan terwujud secara efektif dan efisien.
http://page4future.blogspot.co.id/2011/01/poac-is-basic-concept-of-management.html
B. POLC
1. Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu
kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain
yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
3. Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu
fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan
lain sebagainya.
4. Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian
dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
http://www.web-books.com/eLibrary/NC/B0/B58/005MB58.html
3. Proses Manajemen Henry Fayol
1) Planning = Perencanaan tujuan
perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber
daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan
perencanaan operasional.
2) Organizing = Pengorganisasian
atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik,
dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
3) Commanding = Fungsi commanding
sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan
arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain
itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai
pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4) Coordinating = Coordinating
adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan
bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan
bersama atau tujuan organisasi.
5.) Controlling = Controlling atau
pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan,
dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,
diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan
tertentu.
http://www.provenmodels.com/3/five-functions-of-management/henri-fayol
http://www.businessmate.org/Article.php?ArtikelId=228
4. Manajemen role Mintz Berg
1. Peran
Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
§
Figur kepala (figur head) : manajer mewakili
organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.
§
pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi,
mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya.
§
penghubung (liaison) : manajer menghubungkan Personal-personal
di semua tingkatan manajemen.
2. Peran Informational : peran dari manajer
sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg
paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal
di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara
(spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yg
dimilikinya.
3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer
adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang
yg mengalokasikan sumber-sumber dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika
terjadi konflik di dalam organisasi.
5. Teori Organisasi Klasik
A. Henry Fayol
Fayol adalah seorang industrialis
Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar
pengelolahan organisasi yang kompleks, ini di ungkapkan dalam bukunya yang
berjudul "Administration Industrielle et General" yang ditulis pada
tahun 1908 oleh Constance Storrs.
Teori organisasi klasik Henry Fayol mengklasifikasikan tugas manajemen
yang terdiri atas :
1. Technical :
Kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2. Commercial : Kegiatan
membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial :
Kegiatan pembelanjaan.
4. Security :
Kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy : Kegiatan
akuntansi
6. Managerial : Melaksanakan
fungsi manajemen, yang terdiri atas :
- Planning :
Kegiatan perencanaan
- Organizing : Kegiatan
mengorganisasikan
- Coordinating : Kegiatan
pengkoordinasian
- Commanding : Kegiatan
pengarahan
- Controlling : Kegiatan
pengawasan
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu ;
- Devision of work
- Uathority and responsibility
- Dicipline
- Unity of command
- Unity of direction
- Subordination of individual interest to generale interest
- Renumeration
- Centralization
- Scalar Chain
- Order
- Equity
- Stability of tonure of personel
- Initiative
- Esprit the corps
https://www.mindtools.com/pages/article/henri-fayol.html
https://managementinnovations.wordpress.com/2008/12/04/henri-fayols-14-principles-of-management/
B. Max Weber
Weber beranggapan bahwa dalam
semua organisasi pasti mempunyai orientasi pada sasaran yang terdiri dari
ribuan individu yang memerlukan pengendalian peraturan dari semua aktifitasnya.
Untuk itu Weber mengembangkan sebuah teori mengenai manajemen Birokrasi yang
menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk
mengatur peraturan dan wewenang dengan jelas.
Weber mengemukakan
karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
1. Pembagian
kerja yang jelas.
2. Hirarki
wewenang yang di rumuskan secara baik.
3. Program
rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
4. Sistem
prosedur bagi pananganan situasi kerja.
5. Sistem
aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang
jabatan.
6. Hubungan-hubungan
antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Jadi, birokrasi adalah sebuah
model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.
C. Marry Parker Follet
Follett merupakan tokoh aliran
klasik yang membangun kerangka kerja dasar aliran klasik dalam bidang hubungan
manusia dan stuktur organisasi. Follett beranggapan bahwa tidak ada seorang pun
yang menjadi seorang yang utuh kecuali sebagai anggota sebuah kelompok, manusia
tumbuh lewat hubungan mereka dengan manusia lain dalam organisasi. Dengan itu
juga Follet membenarkan pendapat Henry Fayol yang mengatakan bahwa pekerja dan
manajemen mempunyai kepentingan yang sama sebagai anggota organisasi yang sama.
Namun Follet juga percaya bahwa
adanya perbedaan semua antara manajer dan bawahan menutupi hubungan alami ini.
Follet berpendapat bahwa agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat menjadi
bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan. Sebagai
contoh, ia percaya bahwa kepemimpinan harusnya tidak datang dari kekuatan
otoritas formal (tradisional), tetapi harus dari keahlian dan pengetahuan
manajer yang lebih tinggi. Manajer cukup menjadi orang yang paling mempunyai
bekal untuk memimpin kelompok.
http://publicadministrationtheone.blogspot.co.id/2012/07/scientific-management-and-scientific.html http://www.business.com/management/management-theory-of-max-weber/
6. Teori Machiavelli
MACHIAVELLI (1531)
1. Sebuah organisasi lebih stabil
bila para anggotanya mempunyai hak untuk mengutarakan perbedaan yang ada dan
menyelesaikan konflik di dalam organisasi mereka
2. Walaupun satu orang dapat
memulai sebuah organisasi, “organisasi itu akan terus berlangsung kalau diserahkan
kepada banyak orang untuk memeliharanya dan kalau banyak orang ingin memeliharanya”.
3. Seorang manajer yang lemah
dapat mengikuti yang kuat, tetapi tidak dapat mengikuti yang lemah juga, dan mempertahankan
wewenang
4. Seorang manajer yang berusaha
mengubah organisasi yang sudah mantap “harus mempertahankan paling sedikit
bayangan dari kebiasaan lama”.
7.Teori Maozedong
Mao Zedong mengembangkan Teori
tiga dunia yang menunjukkan bahwa dunia politik dan ekonomi terbagi menjadi
tiga dunia. Menurut Mao dunia pertama terdiri dari negara adidaya, dunia kedua
sekutu yang kaya, dan dunia ketiga bangsa nonaligned.
Teori Mao mengambil strategi
perang gerilya yang dapat dipakai untuk merencanakan strategi yang berhubungan
dengan bisnis perang.
8. Filosofi Federick
Aliran manajemen ilmiah
(scientific management) ditandai konstribusi-konstribusi dari Federick W.
Taylor,Frank dan Lillian Gilbreth,Henry L. Gantt,dan Harrington Emerson,yang
akan diuraikan satu persatu.
Frederick W. Taylor ( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor
sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut,Taylor disebut “bapak manajemen
ilmiah”. Dalam buku-buku literature,manajemen ilmiah sering diartikn berbeda.
Arti pertama,manajemen ilmiah
merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi.
Arti kedua ,manajemenilmiah
adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik - teknik “a bag of trick”
untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor menuangkan
gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah,yaitu:Shop Management,The Principle
of Scientific Management,dan Testimony Before the Special House Committee,yang
dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Taylor memberikan prinsip–prinsip
dasar dalam penerapan pendekatan pada manajemen , sbb:
Pengembangan metode-metode ilmiah
dalam manajemen,agar,sebagai contoh,metode yang paling baik untuk pelaksanaan
setiap pekerjaan dapat ditentukan.
Seleksi ilmiah untuk
karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas
sesuai dengan kemampuannya.
Pendidikan dan pengembangan
ilmiah para karyawan.
Kerjasama yang baik antara
manajemen dan tenaga kerja.