Saturday 12 November 2016

MEMBUAT GARIS DIAGONAL, HORIZONTAL, dan VERTIKAL DENGAN C++ OPEN GL

MEMBUAT GARIS DIAGONAL, HORIZONTAL, dan VERTIKAL DENGAN C++ OPEN GL

Kita akan membuat program untuk menampilkan beberapa garis dilayar,  yaitu garis diagonal, horizontal dan vertikal. Untuk membuat program tersebut kita menggunakan tools bahasa pemprograman C++ dan software yang digunakan yaitu DEV C++ yang dimana DEV C++ itu sudah di install OPEN GL sehingga output nya itu berupa objek gambar. OPEN GL itu pun juga merupakan suatu antarmuka pemrograman aplikasi yang tidak tergantung pada piranti dan platform yang digunakan, sehingga OpenGL dapat berjalan pada sistem operasi apa saja. Open GL pada pemrograman C++ini juga menggunakan 3 library tambahan, yaitu glut.h, glut32.lib, dan glut32.dll yang disimpan pada masing-masing directory yang nanti akan di jelaskan pada tutorial pemakaian dev C++.

Interface program nantinya itu berupa sebuah pilihan menu untuk membuat garis dagonal, vertikal, dan horizontal. Kemudianuser akan menginputkan  angka untuk menentukan titik awal dan titik akhirnya sehingga dapat terbentuk sebuah garis dengan panjang yang di inginkan.

Sedikit contoh :



Selengkapnya bisa download disini.

Sunday 26 June 2016

INCIDENT MANAGEMENT

Pengenalan dan Ruang lingkup


Manajemen insiden adalah sebuah proses yang menangani segala insiden. Ini dapat menjadi sebuah insiden dimana pelayanan yang sedang terganggu atau insiden dimana pelayanan belum terganggu.

Nilai dari manajemen insiden untuk bisnis adalah bahwa sumber daya yang dialokasikan untuk meminimalkan dan mengurangi dampak dari insiden dan tidak tersedianya layanan yang sejalan dengan prioritas bisnis. Tingkat yang rendah dari insiden dan resolusi waktu yang lebih cepat akan memungkinkan layanan berjalan sebagaimana yang dimaksud.

Selama penaganan insiden, pelayanan mungkin dapat mengidentifikasi perbaikan didalam kedua proses bisnis dan teknis, Pelayanan sering memiliki sebuah posisi yang unik dalam organisasi yang sebagaimana staffnya dapat mengambil pandangan holistik dati bagaimana organisasi beroperasi, memungkinkan latihan yang baik untuk di propagasikan serta latihan yang buruk untuk di berantas.

Maksud dan Tujuan

Tujuan utama dari proses manajemen insiden adalah untuk memulihkan layanan normal operasi secepat mungkin dan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap bisnis operasi.

Konsep Dasar


Skala waktu

Skala waktu untuk penanganan insiden dan memicu untuk eskalasi harus disepakati dan didokumentasikan dalam SLA. Kinerja terhadap SLA maka dapat diukur dan dilaporkan. Alat dapat dikonfigurasi untuk memungkinkan eskalasi otomatis sesuai dengan rentang waktu yang disepakati.


Model Kejadian

Penerapan model insiden adalah metode standardisasi dan mengotomatisasi, jika mungkin, pendekatan kelompok insiden serupa. Sebuah Model insiden didefinisikan set langkah-langkah yang akan dilakukan. Insiden detail model dapat menjadi masukan ke dalam alat penanganan insiden (s).


Insiden Besar

Organisasi yang berbeda akan memiliki definisi yang berbeda untuk apa merupakan insiden besar. Untuk beberapa organisasi, memicu untuk 'memanggil' a insiden besar adalah ketika sejumlah pengguna telah berdampak. Untuk yang lain organisasi, memicu mungkin kerugian keuangan aktual atau potensial dari hilangnya layanan. Jika kerugian keuangan aktual atau potensial adalah lebih dari jumlah tertentu, insiden itu menjadi besar. Untuk beberapa area bisnis di beberapa industri, ada mungkin risiko cedera atau kehilangan nyawa jika layanan tertentu tidak tersedia. Lagi, ini mungkin menjadi pemicu insiden menjadi besar. rusaknya reputasi untuk organisasi bisa menjadi pemicu lain.


Organisasi yang lebih besar mungkin telah mendedikasikan tim manajemen insiden besar yang tersedia 24 jam yang mengendalikan insiden yang telah ditunjuk besar. Satu dari peran penting bahwa manajer insiden besar melakukan adalah untuk melindungi orang-orang (Sering itu manajemen operasi, manajemen teknis dan aplikasi staf manajemen) yang mencoba untuk memulihkan layanan dari komunikasi tuntutan yang dibuat pada mereka. Selama insiden besar, akan ada banyak tuntutan dan permintaan untuk update yang perlu dikelola. insiden besar tim manajemen akan telah menetapkan rute untuk komunikasi dan eskalasi (Fungsional dan hierarkis).\

Sebuah proses manajemen insiden besar mirip dengan manajemen insiden proses, tetapi berkembang dengan urgensi yang lebih besar dan dengan profil yang lebih tinggi dalam organisasi. Kegiatan yang dilakukan harus tetap login, tapi fokusnya adalah pada memulihkan layanan secepat mungkin dengan minimal gangguan.

Aktifitas Kunci


Alur proses manajemen insiden



Masukkan ke proses

Insiden dapat dideteksi dan dilaporkan dalam berbagai cara. Pengguna akan memanggil meja layanan untuk melaporkan insiden. staf teknis mungkin log insiden atau rincian email dari sebuah insiden yang mereka telah mengidentifikasi ke layanan meja tulis. insiden semakin dibangkitkan melalui antarmuka web. Manajemen Acara Proses juga akan melaporkan insiden dengan pemantauan.


Incident Identification(identifikasi Insiden)

Bekerja untuk memahami dan mengatasi insiden tidak bisa mulai sampai insiden telah diidentifikasi. Untuk alasan ini, pemantauan komponen yang membentuk layanan kunci penting. Insiden dapat diidentifikasi dalam berbagai cara oleh pengguna, staf teknis dan dengan pemantauan.


Incident Logging

Semua insiden harus login dengan tanggal dan waktu yang tercatat. Pada tahap ini, informasi yang diperlukan untuk mengelola insiden akan dicatat. Ini akan mencakup nomor referensi unik, deskripsi
gejala, layanan atau dampak CI, dampak, urgensi dan nama orang meningkatkan insiden atau metode meningkatkan insiden tersebut.


Incident Categorism

Kode kategorisasi yang cocok akan dialokasikan. Misalnya, ini mungkin hardware atau software dengan sub-kode untuk tingkat yang lebih rendah kategorisasi. kategorisasi akurat adalah penting karena akan memungkinkan metrik berguna untuk berkumpul daerah menyoroti infrastruktur di mana
insiden yang terjadi.


Initial Diagnosis

Jika insiden itu telah dibangkitkan oleh panggilan ke layananmeja, maka akan layanan meja yang melakukan diagnosis awal,biasanya sementara pengguna masih di telepon. Ketersediaan diagnostik script akan membantu seperti yang akan kemampuan untuk pertandingan melawan masalah dan diketahui kesalahan. CMDB juga dapat berkonsultasi pada tahap ini.


Insiden Eskalasi(Fungsional dan Hirarkis)

Eskalasi Fungsional terjadi ketika meja layanan tidak mampu menyelesaikaninsiden atau di mana insiden itu belum terselesaikan dalam targetwaktu resolusi. Layanan meja akan melibatkan dukungan tingkat kedua,yang memiliki pengetahuan teknis yang lebih spesifik. eskalasi fungsional lanjut dapat terjadi melalui siklus hidup insiden dukungan tingkat ketiga, yang mungkin menjadi bagian dari organisasi atau pihak ketiga seperti pemasok. Penting untuk diingat bahwa kepemilikan insiden selalu tetap dengan layanan meja terlepas dari daerah pendukung lainnya adalah bekerja pada resolusi.

Eskalasi hirarkis meningkatkan profil dari insiden tertentu dalam TI organisasi dan juga dalam bidang bisnis. Lebih senior staf TI mampu memberikan fokus dan sumber daya, namun kepemilikan insiden itu akan dipertahankan oleh meja layanan. Organisasi akan memiliki pemicu yang menunjukkan kapan eskalasi hirarkis diperlukan. Hal ini mungkin untuk semua 'Prioritas 1' insiden atau ketika insiden prioritas tertentu belum diselesaikan dengan target skala waktu. Pemicu eskalasi akan disimpan dalam SLA yang relevan dan harus disorot oleh alat dukungan digunakan. Meja layanan akan menjaga pengguna informasi dari semua eskalasi fungsional atau hirarki yang terjadi selama siklus hidup insiden dan pada saat yang sama kejadian record akan diperbarui.


Investigations and Diagnosis

Pada fase ini siklus hidup insiden, pekerjaan dilakukan oleh meja atau dukungan area layanan untuk memahami apa yang harus dilakukan dalam rangka untuk memulihkan layanan. Hal ini sering paling memakan waktu bagian dari proses meskipun dapat dipercepat menggunakan script diagnostik dan dengan referensi insiden lainnya dan masalah serta database error diketahui


Resolution and recovery

Penyelidikan dan fase diagnosis kehendak tiba di resolusi. Hal ini perlu diterapkan dan kemudian pengujian perlu mengambil tempat untuk memastikan bahwa insiden tersebut telah diselesaikan dan layanan dipulihkan. Sana mungkin jeda waktu antara memperbaiki diterapkan dan layanan berjalan normal lagi (mis mungkin ada backlog pengolahan untuk mengejar). Pada kesempatan lain, hal itu mungkin tidak mungkin untuk memastikan apakah memperbaiki telah bekerja untuk jangka waktu waktu (misalnya jika masalah asli dengan proses akhir bulan). Terlepas dari di mana resolusi telah dimasukkan ke dalam tempat atau yang terlibat, insiden itu harus diteruskan kembali ke meja layanan untuk penutupan.


Insiden Penutupan

Hanya meja layanan harus menutup insiden. Ini membutuhkan perjanjian pengguna bahwa insiden tersebut telah diselesaikan. Semua dokumentasi insiden harus diselesaikan sebelum penutupan dan kategori penutupan dialokasikan untuk memungkinkan metrik bermakna untuk diproduksi. survei kepuasan pengguna harus yang akan dilakukan untuk disepakati (dalam SLA) persentase insiden. pengguna ini survei kepuasan dapat dilakukan melalui telepon, email atau antarmuka web. Google Translate for Business:Translator ToolkitWebsite TranslatorGlobal Market Finder


Hubungan dengan proses manajeman layanan lainnya

Manajemen insiden terkait erat dengan manajemen masalah dengan satu atau lebih insiden yang disebabkan oleh masalah. Ada juga link yang kuat dengan perubahan pengelolaan. Perubahan seringkali dilaksanakan untuk menyelesaikan insiden atau nomor insiden dan, sayangnya, perubahan yang tidak melakukan apa yang mereka dimaksudkan untuk melakukan dapat menyebabkan insiden. Layanan aset dan manajemen konfigurasi memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola insiden. manajemen tingkat layanan akan memberikan kali resolusi sasaran bersama-sama dengan kriteria eskalasi.

Metrics

Yang termasuk dalam metrik insiden yang berguna :
  • Presentase insiden diselesaikan dalam SLA
  • Biaya insiden rata-rata
  • Biaya rata-rata insiden besar
  • Presentase dari insiden itu adalah utama
Selain itu, dari sudut pandang staf pandang, penting untuk mengetahui volume dari kedua insiden dan insiden besar. Sendiri, metrik ini tidak tentu memberikan ukuran efektivitas atau efisiensi, tetapi mereka penting dalam memahami skala isu yang diangkat.


Peran

Manajer Insiden bertanggung jawab atas efektivitas dan efisiensi proses manajemen insiden. dukungan lini pertama dilakukan oleh meja layanan dengan kedua dan dukungan ketiga-line yang disediakan oleh tim teknis baik internal untuk organisasi atau melalui pihak ketiga.


Tantangan


Perbedaan antara insiden dan manajemen masalah

Perbedaan antara insiden dan manajemen masalah,Ada perbedaan yang sangat nyata antara manajemen insiden dan masalah,pengelolaan. manajemen insiden semata-mata terfokus pada pemulihan layanan secepat,mungkin sementara tujuan manajemen masalah adalah untuk memahami dan mengatasi akar sebab. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antara dua proses.


Tantangan lainnya

  • Deteksi dini insiden (sebaiknya sebelum layanan dipengaruhi).
  • Membujuk dan menjelaskan kepada semua pengguna bahwa semua insiden harus login melalui meja pelayanan. kampanye kesadaran sangat berguna di daerah ini.

Thursday 28 April 2016

Service Design Package

Service design package atau dalam bahasa indonesia Paket desain layanan itu mengandung dokumentasi inti layanan dan termasuk kedalam bagian Layanan portofolio ITIL. Tahap desain ini
mengambil satu set persyaratan bisnis yang baru ataupun yang di ubah dan mengembangkan solusi untuk menemukannya. Jadi tahap ini pun akan mendapatkan solusi untuk dikembangkan ke model yang akan dibangun, diuji dan disebarkan ke lingkungan hidup yang maksutnya itu ke masyarakat .



Untuk melewati teknis dan desain arsitektur untuk layanan transisi itu tidak semudah membalik telapak tangan. Jadi Tim layanan transisi yang solid juga membutuhkan lebih dati itu untuk menjalankan layanan fungsi yang maksimal yang menyediakan kegunaan dan jaminan yang diharapkan sangat baik.




Mereka ini membutuhkan desain cetak biru atau yang biasa di sebut bluprints yang mewakili aspek-aspek dari layanan yang baru di desain ini. Paket desain layanan ini pun mendefinisikan semua aspek dari sebuah layanan IT serta syarat syaratnya untuk melewati semua tahap dan itulah yang biasa disebut lingkaran kehidupan. Sebuah layanan desain pun memproduksi untuk selutuh layanan IT yang baru atau perubahan besar.

Thursday 24 March 2016

Ilmu Manajemen

1. Pengertian Manajemen

A. James AF Stoner

Menurut James AF Stoner, manajemen dapat dikatakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.

http://smartitmanagement.blogspot.co.id/2008/10/definition-of-management.html

B. Peter E. Drucker

Berbeda pengertian manajemen dengan James AF S, manajemen enurut Peter E D yaitu didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh suatu individu atau lebih individu untuk mengkoordinasiakan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil –hasil yang tak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Terlihat berbeda namun sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan dengan bersama sama.

http://www.business.com/management/management-theory-of-peter-drucker-key-terms/


2. Fungsi Manajemen

A. POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)


  1. Planning
Planning adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja dalam sebuah organisasi. Perencanaan merupakan proses yang penting dari segala bentuk fungsi Manajemen, karena tanpa adanya perencanaan semua fungsi-fungsi lainnya tidak akan dapat berjalan.

2. Organizing

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.

Setiap tujuan disebuah organisasi pasti ingin dicapai, dan untuk meraih hal tersebut, pengorganisasian sangat berperan penting. Dalam sebuah perusahaan, pengorganisasian biasanya disusun dalam bentuk badan organisasi atau struktur organisasi, setelah itu baru dipecah menjadi beberapa jabatan.

3. Actuating

Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

4. Controlling

Pengawasan ( Controlling ) adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan mengambil tindakan korektif, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mngkin dalam mencapai tujuan perusahaan.

Agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan dibutuhkan pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi dan audit. Tujuan utama dari kegiatan pengawasan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan manajemen yang dinamis dan terwujud secara efektif dan efisien. 

http://page4future.blogspot.co.id/2011/01/poac-is-basic-concept-of-management.html


B. POLC

1. Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4. Controling

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

http://www.web-books.com/eLibrary/NC/B0/B58/005MB58.html


3. Proses Manajemen Henry Fayol

1) Planning = Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional.

2) Organizing = Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

3) Commanding = Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

4) Coordinating = Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.


5.) Controlling = Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.


http://www.provenmodels.com/3/five-functions-of-management/henri-fayol
http://www.businessmate.org/Article.php?ArtikelId=228


4. Manajemen role Mintz Berg

1.       Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari :
§      Figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.
§      pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya.
§      penghubung (liaison) : manajer menghubungkan Personal-personal di semua tingkatan manajemen.

2.        Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yg dimilikinya.


3.        Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber-sumber dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

5. Teori Organisasi Klasik

A. Henry Fayol

Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolahan organisasi yang kompleks, ini di ungkapkan dalam bukunya yang berjudul "Administration Industrielle et General" yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.

Teori organisasi klasik Henry Fayol mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical         : Kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2. Commercial     : Kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial          : Kegiatan pembelanjaan.
4. Security           : Kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy   : Kegiatan akuntansi
6. Managerial      : Melaksanakan fungsi manajemen, yang terdiri atas :
- Planning            : Kegiatan perencanaan
- Organizing        : Kegiatan mengorganisasikan
- Coordinating     : Kegiatan pengkoordinasian
- Commanding    : Kegiatan pengarahan

- Controlling       : Kegiatan pengawasan

Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu ;
  1. Devision of work
  2. Uathority and responsibility
  3. Dicipline
  4. Unity of command
  5. Unity of direction
  6. Subordination of individual interest to generale interest
  7. Renumeration
  8. Centralization
  9. Scalar Chain
  10. Order
  11. Equity
  12. Stability of tonure of personel
  13. Initiative
  14. Esprit the corps

https://www.mindtools.com/pages/article/henri-fayol.html
https://managementinnovations.wordpress.com/2008/12/04/henri-fayols-14-principles-of-management/

B. Max Weber

Weber beranggapan bahwa dalam semua organisasi pasti mempunyai orientasi pada sasaran yang terdiri dari ribuan individu yang memerlukan pengendalian peraturan dari semua aktifitasnya. Untuk itu Weber mengembangkan sebuah teori mengenai manajemen Birokrasi yang menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang dengan jelas.

Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :

1.       Pembagian kerja yang jelas.
2.       Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.
3.       Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
4.       Sistem prosedur bagi pananganan situasi kerja.
5.       Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6.       Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.

Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.


C. Marry Parker Follet


Follett merupakan tokoh aliran klasik yang membangun kerangka kerja dasar aliran klasik dalam bidang hubungan manusia dan stuktur organisasi. Follett beranggapan bahwa tidak ada seorang pun yang menjadi seorang yang utuh kecuali sebagai anggota sebuah kelompok, manusia tumbuh lewat hubungan mereka dengan manusia lain dalam organisasi. Dengan itu juga Follet membenarkan pendapat Henry Fayol yang mengatakan bahwa pekerja dan manajemen mempunyai kepentingan yang sama sebagai anggota organisasi yang sama.

Namun Follet juga percaya bahwa adanya perbedaan semua antara manajer dan bawahan menutupi hubungan alami ini. Follet berpendapat bahwa agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat menjadi bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan. Sebagai contoh, ia percaya bahwa kepemimpinan harusnya tidak datang dari kekuatan otoritas formal (tradisional), tetapi harus dari keahlian dan pengetahuan manajer yang lebih tinggi. Manajer cukup menjadi orang yang paling mempunyai bekal untuk memimpin kelompok.

6. Teori Machiavelli

MACHIAVELLI (1531)
1. Sebuah organisasi lebih stabil bila para anggotanya mempunyai hak untuk mengutarakan perbedaan yang ada dan menyelesaikan konflik di dalam organisasi mereka

2. Walaupun satu orang dapat memulai sebuah organisasi, “organisasi itu akan terus berlangsung kalau diserahkan kepada banyak orang untuk memeliharanya dan kalau banyak orang ingin memeliharanya”.

3. Seorang manajer yang lemah dapat mengikuti yang kuat, tetapi tidak dapat mengikuti yang lemah juga, dan mempertahankan wewenang


4. Seorang manajer yang berusaha mengubah organisasi yang sudah mantap “harus mempertahankan paling sedikit bayangan dari kebiasaan lama”.




7.Teori Maozedong


Mao Zedong mengembangkan Teori tiga dunia yang menunjukkan bahwa dunia politik dan ekonomi terbagi menjadi tiga dunia. Menurut Mao dunia pertama terdiri dari negara adidaya, dunia kedua sekutu yang kaya, dan dunia ketiga bangsa nonaligned.

Teori Mao mengambil strategi perang gerilya yang dapat dipakai untuk merencanakan strategi yang berhubungan dengan bisnis perang.



8. Filosofi Federick 


Aliran manajemen ilmiah (scientific management) ditandai konstribusi-konstribusi dari Federick W. Taylor,Frank dan Lillian Gilbreth,Henry L. Gantt,dan Harrington Emerson,yang akan diuraikan satu persatu.

Frederick W. Taylor  ( 1856-1915 )
   Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut,Taylor disebut “bapak manajemen ilmiah”. Dalam buku-buku literature,manajemen ilmiah sering diartikn berbeda.

Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.

Arti kedua ,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik - teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah,yaitu:Shop Management,The Principle of Scientific Management,dan Testimony Before the Special House Committee,yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.

Taylor memberikan prinsip–prinsip dasar dalam penerapan pendekatan pada manajemen , sbb:
Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen,agar,sebagai contoh,metode yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.

Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.




Wednesday 10 February 2016

Produk inovasi

Kelompok inovasi :

Farhan Muhammad RA
Ilham Faizi
Lavika
M. Hamdani
Wahyuni Tri U

Kelas :
2KA26

Video Cara membuat ketan crispy


Thanks for watching :)

Kreativitas pop-up

Tugas tou kreativitas

Membuat kartu Ucapan pop-up


Yang saya buat ini yaitu contoh sederhananya saja, bisadekambangin lagi sesuai seleramau dihias dengan kreativitas masing masing.


Bahan banyannya sederhanya yaitu  :
  • Pensil
  • Lem
  • Gunting
  • Double tip
  • penggaris
  • cutter
  • Kertas origami
  • Kertas karton
  • Serta gambar yang sudah di print dengan mencarinya di google












Pertama gunting gambar lalu tempelkan pada karton supaya gambarnya menjadi tebal tidak lemes karena sebelumnya hanya menggunakan kertas hvs seperti gambar diatas lalu gunting gambarnya satu persatu seperti contoh diatas. Lalu tempelkan topi ulang tahunnya dengan menggunakan lem kertas di kepala pienguinnya.












lalu bikin bingkai dengan panjan 1 cm lalu potong dengan cutter, setelah itu gambar garis seperti gambar diatas dan iris kembali menggunakan cutter yang bagian vertical nya saja. lalu setelah itu di lipat kedalam seperti gambar diatas.













Kemudian abil kertas karton lagi lem dan satukan antara kertas baru dengan yang tadi di cutter seperti gambar diatas maka akan seperti gambar di bawah ini.
Langkah terakhir itu adalah menempelkan gambar popup seperti pada gambar, jadi seakan akan jika kita membuka kertas maka gambar tersebut akan berdiri.

Dan selesai setelah itu hias dengan selera masing masing jika ingin di tambahkan berikut adalah hasilnya :

tampak depan

tampak samping


BUDAYA ORGANISASI


DEFINISI BUDAYA

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Adapun pengertian Budaya Organisasi menurut beberapa ahli, yaitu :

  • Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
  • Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
  • Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.


FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya.

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
  • Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  • Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
  • Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
  • Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
  • Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.


Sumber :

http://ilfannurfaizi.blogspot.co.id/2015/12/softskill-3-tou.html

Perubahan & pengembangan Organisasi

Perubahan & pengembangan Organisasi

  • Definisi

Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.

Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.

Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

  • Langkah perubahan

Langkah Perubahan Organisasi Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan.

Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi. Langkah tersebut terdiri dari :

  • Mengadakan pengkajian, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya.
  • Mengadakan identifikasi, yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi . Setiap factor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
  • Menetapkan perubahan, sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
  • Menentukan strategi, apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
  • Melakukan evaluasi , untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila sebaliknya berarti negative.
   

  • Perencanaan Strategi organisasi



Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi:

  • Pengamatan eksternal Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.

  • Pengamatan internal Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.
Ciri-ciri pengembangan organisasi

Pengembangan  organisasi  yang  efektif  memiliki  ciri-ciri  sebagai  berikut :
ü  Merupakan  strategi  terencana  dalam  mewujudkan  perubahan organisasional,      yang  memiliki  sasaran  jelas  berdasarkan  diagnosa  yang tepat  tentang  permasalahan  yang dihadapi  oleh  organisasi.
ü  Merupakan  kolaborasi  antara  berbagai pihak  yang  akan  terkena dampak  perubahan  yang akan  terjadi.
ü  Menekankan  cara-cara  baru  yang  diperlukan  untuk  meningkatkan  kinerja seluruh organisasi  dan  semua  satuan  kerja  dalam  organisasi.
ü  Mengandung  nilai  humanistik  dimana  pengembangan  potensi  manusia menjadi  bagian terpenting.
ü  Menggunakan  pendekatan  komitmen  sehingga  selalu  memperhitungkan pentingnya interaksi,  interaksi  dan  interdependensi  antara  berbagai  satuan kerja  sebagai  bagian  integral  di  suasana  yang  utuh.
ü  Menggunakan  pendekatan  ilmiah  dalam  upaya  meningkatkan  efektivitas  organisasi.


Sumber :